Holla. Beta kembali
lagi untuk menuliskan tentang sebuah ikatan yang tak terlihat. Sebuah ikatan
yang membawa kami membentuk kelas yang luar biasa. Sebuah ikatan yang membawa
kami bersama menjadi segerombolan gila dan keren. Sebuah ikatan yang menamakan
kami sebagai bagian dari anak-anak APOLLO dan SEPULUH EMPAT.
Banyak sekali
yang berkata, bahwa SMA adalah masa-masa terindah dan tak terlupakan. Beta akui,
karena beta juga merasakan banyak sekali hal baru yang terjadi SMA ini. Beta juga terpaksa bersyukur terdampar di kelas X4, kelas yang berisi orang-orang GAY,
yang – katanya – para perempuan lebih perkasa dan para pria lebih manis dari
yang seharusnya
*foto diambil tergesa-gesa*
Beta bersyukur
bisa terdampar bersama puluhan orang yang entahlah, merasa sial atau malah
beruntung karenanya. Bersyukur karena beta merasa mendarat di tujuan yang tepat.
Beryukur karena banyak hal yang membuat beta kadang speechless menyaksikan semuanya. Apa pun itu.
Post kali ini
jelas didedikasikan untuk domba-domba X4. Enggak, kami gak punya nama kelas
seperti kelas sebelah, kami gak punya baju kelas seperti kelas lain, kami
bahkan gak punya wali kelas tetap untuk satu tahun ajaran kami. Tapi, yah,
kenapa harus ada nama kelas untuk menyebut diri kami? Kenapa harus ada baju
kelas untuk mengidentifikasikan keadaan dan betapa kerennya kami? *menghibur
diri perkara gak sempat buat*
Semuanya dimulai
dari MOS SMAKYS yang unforgettable gile
lo. Kami dididik sama 12 kakak-kakak MOS yang asyik, gokil, kagak ada duanya,
deh! Kami belajar kompak. Kami belajar untuk nunjukkin apa yang kami punya dan
apa yang kami bisa. Kami belajar gak ngebeda-bedain. Kami belajar banyak. *sok
iya*
Lalu setelah MOS,
kami bersatu menjadi pasukan power ranger, eh, maksud beta pasukan X4 *sok
ngelawak*. Kami masih malu-malu hamster awalnya, lalu akhirnya malah jadi hamster-hamster
yang malu-maluin. Kenapa hamsters? Karena kami imut abis yakan :3 *ditabok massa*. Ampuni kami, kami
hanya sedang dalam masa pertumbuhan... *pasang wajah melas ala anak anjing*
Bukti:
*foto diambil tanpa persiapan berarti*
Ya, kelas kami
juga kismin alias kurang mampu. Kelas kami sering kehilangan spidol dan paling
sering membuat guru MTK kami mengomel karena harus kehilangan waktu mengajarnya
hanya untuk menunggu datangnya spidol dari Tata Usaha. Tidak ada satu pun
mading kelas yang terpampang di dinding kelas kami. Hanya ada sebuah gabus
berlapis kain hitam yang jelas-jelas tak pernah kami isi untuk hal apa pun,
entah itu tugas-tugas dan ulangan, atau pun kegiatan-kegiatan kelas.
Bahas soal mading
kelas, beta sempat melihat betapa kelas sebelah mempunyai mading yang kreatif,
memampang foto-foto saat mereka mengadakan kegiatan bersama. Disusun sedemikian
rupa membuatku yang kadang melihatnya, sangat cepat berdecak kagum dan iri tapi
juga sangat cepat melupakan perasaan-perasaan sok penting itu. *pasang high
heels*
Soal wali kelas,
hanya kelas X4 yang mendapat kesempatan dibimbing oleh dua wali kelas yang
berbeda pada semeser pertama dan terakhir. Semester pertama kami dibimbing oleh
Pak Djohan – yang kini sudah naik jabatan menjadi wakil kepala sekolah – dan kemudian
digantikan oleh Pak Fillus di semester berikutnya. Seorang pakar ilmu Fisika,
seorang lagi seorang atlet. Beta tahu, kami semua memang keyeeeeen beudh.
*pasang kacamata hitam*
Tapi kami enggak
hanya punya kekurangan ini dan itu, kami juga punya keahlian. Setiap ada acara
menghias kelas, kami selalu menyabet juara satu. Kemarin, saat ada lomba masak,
kami menyabet juara dua. Kelas kami juga sering bermain futsal bareng yang bisa
dibilang cukup rutin. Jika ada pertandingan dengan kelas lain, kelas kami juga
cukup sering menang.
Kami punya musisi-musisi keren di sini. Kami juga
punya pelawak pra-profesional di sini. Kami punya orang-orang yang berseni
tinggi. Kami punya genius yang bisa kami kambing-hitamkan kalau pelajaran
Fisika mengetuk pintu kelas kami (sekolah kami gak ada pintu kelas, sih). Kami punya
ketua kelas yang juga berganti dua kali. Pertama, seorang atlet taekwondo dan
gitaris hebat yang bakal ikutan pertukaran pelajar Agustus ini – yang cukup
mentelzx – dan yang kedua seorang pelawak abal-abal, seorang b-boy, dan
sekarang kepalanya botak – well, gak botak-botak amat, sih – yang kalau beta
lihat, jadi pengen tarok mobil biar ngelindes itu kepala! Kami punya
pemain-pemain bola yang jagoooooo. Kami punya wanita-wanita perkasa. Kami punya
pemain basket yang we o we, WOW – yan sering diperas buat nraktir maicih atau
pun karuhun. Kami punya seseorang yang hampir selalu menceritakan dan sayang
banget sama neneknya. Dan kami punya
zombie. Iya, ZOMBIE. Nah lho, keren
banget, kan?! Cukup, jangan siap siaga ngambil pistol atau pisau gitu, ini
bukan Resident Evil, kok. *buka lagu Gangnam*
Nah, saat classmeeting kemarin lebih sering kami
isi dengan ikutan lomba-lomba yang diadain, Counter Strike, futsal campuran,
Yos Idol, dan lomba masak. Kalau jadwal kosong, kelas beta bakal penuh dengan
orang-orang yang bermain dengan kartu. Entah ada tiga atau empat meja yang
dibuka entah hanya untuk sekedar bermain capsa, poker, black jack, atau pun
permainan kartu yang membutuhkan ketelitian dan kecepatan mata seperti Speed. Bahkan
ada beberapa yang belajar sulap untuk membodoh-bodohi orang yang tak
tahu-menahu, yang sulap terlihat pintar dan yang dikerjain terlihat semakin
miris. Padahal sulap itu kan, penuh kebohongan. *nyari korban*
Yang jelas, beta
senang sekali bisa mengenal makhluk-makhluk ajaib di kelas ini, kelas SEPULUH
EMPAT yang saat ini udah jadi kenangan. Beta bahagia mendapat kesempatan untuk
jadi bagian dari kelas yang lebih sering kotor daripada bersih ini. Kelas yang
aduhai hebatnya. Kelas yang bakal nulis aneh-aneh kalau pelajaran Bahasa
Indonesia sedang masuk materi puisi atau pun cerpen, yang akhirnya malah jadi
susah sendiri.
Kelas yang udah
bikin beta merasa sudah mendapatkan tahun terindah sepanjang hidup. Kelas yang
udah bikin beta kenal sama orang-orang berdosa itu banyak dan di mana-mana
*eh*. Kelas yang pokoknya selama beta tak amnesia, tak akan beta lupakan, deh! Kelas
yang bikin beta bingung, harus dihajar apa dikasih hadiah. Kelas yang kagak
bakal ada duanya. Kelas yang beta cinta. Kelas yang bikin beta merengek-rengek
pengen ikutan perpisahan tapi gak kesampaian.
SEPULUH EMPAT
EMANG LUAR BIASA, DEH. SALUT SAMA SEMPAK (Sepuluh Empat Keren) :* Jangan lupain
beta ya, wahai para jahan*m ;) muaaachhh :*
0 comments:
Posting Komentar